Jumat, 10 Juni 2011

si anak kecil dan Lelaki tua itu


Lelaki tua itu pernah berkata  "sesungguhnya aku tak terbiasa untuk bermanis ria dengan anak kecil".. entah mengapa aku tak pernah mau mempercayainya. walaupun sedikit yakin dengan melihat bagaimana ia selalu keras kepadaku ketika ku kecil. di tengah cucu-nya... ataupun keponakannya.. lelaki tua ini selalu dianggap paling serius. dengan komedi ia hanya menggelontoran gurauan punchline... sindiran. apapun kelucuan yang ia anggap lucu.. well itu selalu menjadi sebuah ironi yang membuat kerabatnya tertawa miris dan berkata.. "ah situ bisa aja". keseriusannya membuat ia dihormati sebagai lawan bicara. tak ingin buang waktu... dan tak ingin jadi wishy washy. itu yang selalu ia katakan.

"pa-yang, pa-yang.... lets play ball" , sahut anak kecil itu dengan sebutan sayang ke kakeknya... 

ia sedikit tersenyum dan berlutut. aku tahu maksudnya... ia tak ingin anak kecil ini mendongak terus untuk berbicara padanya. aku tahu eye contact adalah komunikasi terbaik. dan siapapun menghargai hal itu. ini mungkin cara yang ia pakai dalam bekerja... tidak pandang bulu dan tidak ingin ada batas keseganan. ke si kecil itulah ia menunjukku. memintanya kenapa bukan aku saja yang diajak? hahahaha aku mengerti si kecil.. ia terikat pada lelaki tua ini. karena sejak kelahirannya.. hanya lelaki tua ini yang paling tenang.

suatu ketika kota Bandung memberikan aku rasa bosan. dan menyuruhku untuk hijrah mendadak. rumah itu terasa sepi. sehingga aku mencari cari dimana penghuninya. lalu terdengarlah suara dari kamar mandi..

"now you're taller than me.."
"but i want to fly pa-yang... i wanna fly"
"flying is only for birds... how bout if tommorow we go to taman mini? theres a lot of birds there..."
"really pa yang? Yayyyyy"

aku tersenyum dalam pengintaianku. ternyata seperti inilah lelaki tua ini bermain bersama si kecil ketikaku sibuk dengan kesibukanku di kota kembang.. aku tak ingin membuang moment... dan inilah ponselku menyimpan momen tersebut.. 

dan dalam suatu malam aku pun berujar kepadanya.. berujar bahwa kita lelaki.. kita terkadang mengeluarkan omong kosong tentang betapa manisnya kita. dan jangan salahkan omong kosong ini.. karena ini turun temurun... sambil aku bercerita apa yang kulihat siang itu. 

ya lelaki tua itu hanya tersenyum masam.... busted dad! :))

Kamis, 09 Juni 2011

Review komik : "Batman Adventure : Mad love"


Batman Adventure : Mad love
Penerbit : DC Comics
Penulis  : Paul Dini
                 Bruce Timm
release : 1994
Rating (versi penulis review) : 5 dari 5



cinta itu buta dan mereka bilang cinta itu gila. ya betapa kalimat pembuka yang amat sangat tidak heroik dari saya untuk membuka review tentang salah satu komik terbaik yang pernah saya baca.

Mad love adalah salah satu One shot dari komik Batman yang plot-nya masih satu alr dengan serial Kartun Batman:The animated series (yes.. buat kalian yang hidup di tahun 90an.. serial ini sempat di siarkan di SCTV). Mad love ini adalah buah hasil kerja sama terbaik dari komikus legenderis Bruce Timm (creator serta consept artist dari serial kartun tersebut) dan penulis terkenal Paul Dini.

Mad love ini sebenarnya sederhana. karakter sentral dari cerita ini bukanlah Batman ataupun Joker. walaupun mereka berdua memiliki peran di awal dan ending cerita, namun tokoh kunci-nya adalah Harley Quinn. untuk yang tidak awam dengan tokoh Harley Quinn si dark princess of crime ini mungkin bisa membaca komik ini. tapi saya rasa untuk para hardcore fans Batman... ah saya rasa mereka sudah mengetahui siapa dia. 



cerita memang bermula tidak jauh sesudah Harleen quinzle berubah menjadi Harley Quinn. di cerita ini memang dikisahkan betapa Harley Quinn begitu merasa terikat kepada Joker sebagai sidekick ataupun teman romance-nya. yang menjadi masalah adalah. bagi Joker. sang penjahat gila nan jenius. dia tidak memiliki afeksi atau perasaan terhadap apapun selain dia ataupun sebuah skenario kematian Batman. dan disinilah kegilaan akan cinta itu berjalan. dan ketika harley berinisiatif mengambil langkah dalam menghajar Batman demi mendapatkan atensi Joker... bagaimana reaksi seorang Joker??

memang klise. jelas dari beberapa clue atau pemaparan itu ( saya tidak ingin memaparkan plot begitu detail seperti wikipedia atau yang lain. saya hanya memberi bocoran sedikit saja. kalian lebih baik membacanya langsung ). tetapi mengapa Komik One shot dari serial ini bisa sebegitu legendarisnya? sebentar, apa tadi saya berkata legendaris? well.. komik ini memenangkan penghargaan Eisner award (semacam Academy awards untuk dunia komik) untuk kategori "best single issue" dan Bruce Timm mendapatkan nominasi untuk best penciller di penghargaan yang sama. tapi di samping penghargaan itu memang karakter Harley Quinn sebagai pasangan dari Joker ini menyimpan banyak kelucuan dan keromantisan. karakter yang juga diciptakan oleh Paul Dini dan Bruce Timm memang memiliki chemistry yang pas dengan Joker. banyak dari Batman Hardcore fans yang memang menyukai bagaimana harley bisa mengimbangi kelakar Joker dengan cara yang apik. dan di mad love ini memang kita bisa temukan sesuatu yang berbau superhero, kriminal, komedi dan romantis.. tiga unsur tanpa ada pengurangan porsi di sudut manapun.


saya pribadi sih berani mengatakan level komik ini sama hebatnya dengan Graphic novel Batman : the killing joke ataupun the dark knight: year one... walaupun tingkat kompleksitasnya lebih berbeda.. satu hal terakhir yang menjadi point dimana saya membuat review ini.. even romance could be so madly deep in the hearts of super villain :)

untuk yang penasaran bisa di baca disini, sebelum mendapatkan versi fisiknya...