Lelaki tua itu pernah berkata "sesungguhnya aku tak terbiasa untuk bermanis ria dengan anak kecil".. entah mengapa aku tak pernah mau mempercayainya. walaupun sedikit yakin dengan melihat bagaimana ia selalu keras kepadaku ketika ku kecil. di tengah cucu-nya... ataupun keponakannya.. lelaki tua ini selalu dianggap paling serius. dengan komedi ia hanya menggelontoran gurauan punchline... sindiran. apapun kelucuan yang ia anggap lucu.. well itu selalu menjadi sebuah ironi yang membuat kerabatnya tertawa miris dan berkata.. "ah situ bisa aja". keseriusannya membuat ia dihormati sebagai lawan bicara. tak ingin buang waktu... dan tak ingin jadi wishy washy. itu yang selalu ia katakan.
"pa-yang, pa-yang.... lets play ball" , sahut anak kecil itu dengan sebutan sayang ke kakeknya...
ia sedikit tersenyum dan berlutut. aku tahu maksudnya... ia tak ingin anak kecil ini mendongak terus untuk berbicara padanya. aku tahu eye contact adalah komunikasi terbaik. dan siapapun menghargai hal itu. ini mungkin cara yang ia pakai dalam bekerja... tidak pandang bulu dan tidak ingin ada batas keseganan. ke si kecil itulah ia menunjukku. memintanya kenapa bukan aku saja yang diajak? hahahaha aku mengerti si kecil.. ia terikat pada lelaki tua ini. karena sejak kelahirannya.. hanya lelaki tua ini yang paling tenang.
suatu ketika kota Bandung memberikan aku rasa bosan. dan menyuruhku untuk hijrah mendadak. rumah itu terasa sepi. sehingga aku mencari cari dimana penghuninya. lalu terdengarlah suara dari kamar mandi..
"now you're taller than me.."
"but i want to fly pa-yang... i wanna fly"
"flying is only for birds... how bout if tommorow we go to taman mini? theres a lot of birds there..."
"really pa yang? Yayyyyy"
aku tersenyum dalam pengintaianku. ternyata seperti inilah lelaki tua ini bermain bersama si kecil ketikaku sibuk dengan kesibukanku di kota kembang.. aku tak ingin membuang moment... dan inilah ponselku menyimpan momen tersebut..
dan dalam suatu malam aku pun berujar kepadanya.. berujar bahwa kita lelaki.. kita terkadang mengeluarkan omong kosong tentang betapa manisnya kita. dan jangan salahkan omong kosong ini.. karena ini turun temurun... sambil aku bercerita apa yang kulihat siang itu.
ya lelaki tua itu hanya tersenyum masam.... busted dad! :))