malam menyimak

setiap sunyi malam itu menyimak segala mimik muka yang menyeruput coklah hangat
kau, mahluk setengah lugu bernama Pikiran. sedikit polos seperti anak umur tiga belasan.

siapa yang mengajarimu curiga? dialah yang patut didakwa. panggil hakim.. jaksa penuntut. tak punya dosa? maka siapkan jebakan ketika ia lengah. kita berikan bangga, dan pasti ia berikan angkuh..

dan tak ada saksi yang mengatakan ia sempurna. amini saja jika kesalahan tak pernah luput dari teropong target penembak jitu yang bernama nyinyir dan sinikal.

delik.. di tiap detik dari mereka yang memasang banyak muka di panggung. tanpa letih membuai nafsu dengan striptease emosi yang disawer oleh supporter to die for. menginginkan sebagian legok tubuh elok. hanya melihat tapi tak boleh menyentuh. mereka boleh hisap... tapi kembalikan semua ini dalam keadaan utuh

malam lelah, ia menyimak dalam segala mimik.... ia ingin menutup bulan, menyembunyikan bintang... dan meninggalkan kita. ia menyiksa kita dalam tanda tanya...