seharian kemaren saya hanya memperhatikan twitter dan yang ada hanyalah sebuah ritual pernikahan.
bukan pernikahan sekedar tetapi adalah pernikahan dari keluara ningrat inggris. ya kita bicara pernikahan Keluarga keraja Buckingham.
sebenarnya tidaklah mengganggu sih. hanya saja mungkin saya adalah sedikit dari beberapa orang yang memang tidak memikirkan masalah pernikahan mereka. well siapapun pasti akan menikah. dan itu adalah hari besar mereka.. adanya sebuah label "anak raja" atau "keluarga bangsawan".. membuat situasi itu jadi sebuah perbedaan. yah.. kelas, atau sebuah golongan yang berada di atas strata masyarakat pada umumnya. selalu menjadi hal yang menarik buat para spectator. saya tak menyalahkan hal itu.. kembali lagi.. ini keluarga kerajaan.
dan kita, sebagian dari manusia yang tumbuh bersama dongeng kurang lebih melihat kenyataan dari sebuah fantasi. selalu ada kata "and they lived happily ever after". walaupun kenyataan didepan kita tak pernah tahu. saya nggak bicara asal. tapi konkritnya saja bahwa memang seperti itu. ada pernikahan..ada perceraian... tanya charles.. maka sang pangeran pasti bisa mengomentari itu dengan banyak susunan kata.
saya masih ingat ketika kecil. Charles dan Diana dielukan sebagai pernikahan abad ini. ketika sang pangeran benar benar menemukan seorang putri cantik. dan mereka menemukan mahligai rumah tangga bangsa elite monarki. seakan akan memang rakyatnya menghargai dan it was a picture perfect.. namun yah perjalanan sejarah membuktikan. kita senang melihat mereka bersatu.. dan kita menikmati semua pemberitaan bagaimana mereka terpecah. Diana yang bercerai lalu berhubungan dengan seorang pengusaha dan meninggal dunia. hingga charles yang ternyata jatuh ke pelukan Camilla Parker Bowles. dongeng selalu mempunya kata "fin" di akhir cerita. namun tidak dunia nyata. manusia tak akan pernah menemukan kepuasan. jika kita puas dengan sebuah keindahan. maka batin kita puas mengetahui detail sebuah kehancuran. itu hukum dari rasa ingin tahu manusia dengan sejarah. ironis.. tapi itulah manusiawi manusia dititik seimbang antara memuji dan mengumpat.
saya pribadi. jujur, tak begitu peduli. kepedulian saya hanyalah sebuah tulisan diblog ini dimana saya ingin mengatakan bahwa pernikahan itu adalah umum. pangeran menikah, teman saya menikah, tukang nasi goreng langganan saya menikah, kamu menikah dan (mungkin) saya sendiripun akan menikah. hanya sebuah label monarki atau strata elite-rakyat jelata buatan media yang membedakan hal itu. hanyalah sebuah kelayakan konsumsi publik yang membuat hal itu seperti bumi dan langit. pemberitaan over-hype. saya amini dan saya tak mau berkutat dengan hal itu. kenyataan yang pasti.. kabar baik pernikahan itu hanyalah segelintir dari dari sebuah kabar.. saya tidak ingin ketinggalan kabar yang lain.
semoga. semoga saja pernikahan pangeran dan istrinya punya berkah tersendiri. bagi saya.. figure orang penting menikah itu punya nasib tersendiri. things would never becoming more easier than before.. tidak. tidak dengan kerempongan media dan para penggemar. semoga saja dunia tidak "jahat" dengan ke-ekslusif-an mereka.
bagaimana kisah William dan kate berlanjut? well.. kita sendiri hanya menunggu prahara dongeng kisah nyata ini..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar